Minggu, 29 Mei 2011

contoh packet tracer


Dalam gambar diatas terlihat bahwa terdapat 4 buah jaringan lokal dengan jumlah PC maksimal tiap jaringan adalah 30 buah. Sebenarnya untuk membuat model jaringan diatas kita dapat menggunakan 4 buah jaringan kelas C yaitu sebagai berkut :
1. Jaringan 1 mempunyai network address 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0
2. Jaringan 2 mempunyai network address 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0
3. Jaringan 3 mempunyai network address 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0
4. Jaringan 4 mempunyai network address 192.168.4.0 netmask 255.255.255.0
Namun, dengan menggunakan 4 jaringan kelas C, kita akan melakukan pemborosan karena banyak IP address yang tidak digunakan. Hal ini dikarenakan kita hanya membutuhkan 30 buah komputer (32 IP address, karena 2 IP untuk network dan broadcast), sedangkan sebuah jaringan pada kelas C dapat mengalokasikan sebanyak 254 host / komputer tiap jaringan. Sehingga minimal akan ada 254 – 30 = 224 IP address yang tidak digunakan. Oleh karena itu sebaiknya kita menggunakan teknik subnetting untuk mengatasi masalah ini, sehingga kita dapat mengoptimalkan IP address yang terpakai. Subnetting merupakan sebuah teknik untuk membagi sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil. Untuk dapat melakukan subnetting hal yang perlu kita perhatikan adalah berapa jumlah maksimal komputer yang akan digunakan atau berapa banyak jaringan yang dibutuhkan. Tahap kedua setelah itu adalah kita menentukan subnet mask dan range tiap jaringan. Berikut ini contoh perhitungan subnetting :
(2 ^ n)-2 >= jumlah jaringan baru yang di butuhkan, misal 3
(2 ^ n)-2 >= 3
n=3
Network Address : 192.168.1.0
Subnet mask (sm): 255.255.255.0
1111 1111.1111 1111.1111 1111.0000 0000
Subnet Mask baru :
1111 1111.1111 1111.1111 1111.1110 0000 -> sisa NOL di oktet terakhir = 5
255.255.255. 224 -> 224 di dapat dari jumlah angka satu di oktet terakhir, karna angka
satunya mempunyai pangkat 7,6, dan 5 , jadi 2^7 + 2^6 +2^5 => 128 + 64 + 32 = 224
jumlah host/jaringan = 2^sisa nol oktet terakhir= 2^5 = 32
Jaringan 1:
192.168.1.0 - 192.168.1.31 -> x NA
Jaringan 2:
192.168.1.32 - 192.168.1.63 (IP address yang valid)
192.168.1.33 - 192.168.1.62 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 3:
192.168.1.64 - 192.168.1.95 (IP address yang valid )
192.168.1.65 - 192.168.1.94 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 4:
192.168.1.96 - 192.168.1.127 (IP address yang valid)
192.168.1.97 - 192.168.1.126 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 5:
192.168.1.128 - 192.168.1.159 (IP address yang valid)
192.168.1.129 - 192.168.1.158 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 6:
192.168.1.160 - 192.168.1.191 (IP address yang valid)
192.168.1.161 - 192.168.1.190 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 7:
192.168.1.192 - 192.168.1.223 (IP address yang valid)
192.168.1.193 - 192.168.1.222 (IP address yang valid untuk host / komputer)
Jaringan 8:
192.168.1.224 - 192.168.1.255 -> x Broadcast (IP address yang valid untuk host / komputer)
STEP BY STEP MEMBANGUN JARINGAN :
Device yang dibutuhkan adalah :
3 buah router
7 buah switche
4 buah Server Web
1 buah Server DNS
7 PC Client
2 buah printer
Konfigurasi untuk router :
Router 1 minimal mempunyai 3 buah kartu jaringan (Ethernet) Router 2 minimal mempunyai 4 buah kartu jaringan (Ethernet)
Setting router 1 :
1) Fast Ethernet 0/0 untuk gateway pada jaringan 1 dengan IP address 192.168.1.1
subnet mask 255.255.255.224
2) Fast Ethernet 1/0 untuk koneksi dengan router 2 dengan IP address 192.168.1.33
subnet mask 255.255.255.224
3) Fast Ethernet 2/0 untuk koneksi dengan router 3 dengan IP address 192.168.1.194
subnet mask 255.255.255.224

Setting router 2 :
1) Fast Ethernet 0/0 untuk konkesi dengan router 1 dengan IP address 192.168.1.34
subnet mask 255.255.255.224
2) Fast Ethernet 1/0 untuk koneksi dengan router 3 dengan IP address 192.168.1.97
subnet mask 255.255.255.224
3) Fast Ethernet 2/0 untuk gateway pada jaringan 4 dengan IP address 192.168.1.65
subnet mask 255.255.255.224
4) Fast Ethernet 3/0 untuk gateway pada jaringan 3 dengan IP address 192.168.1.129
subnet mask 255.255.255.224

Setting router 3 :
1) Fast Ethernet 0/0 untuk gateway pada jaringan 2 dengan IP address 192.168.1.161
subnet mask 255.255.255.224
2) Fast Ethernet 1/0 untuk koneksi dengan router 2 dengan IP address 192.168.1.98
subnet mask 255.255.255.224
3) Fast Ethernet 2/0 untuk koneksi dengan router 1 dengan IP address 192.168.1.193
subnet mask 255.255.255.224

KONFIGURASI SERVER
Untuk Server kita dapat memilihnya pada kelompok End-Device (satu group dengan PC dan printer). 
Pada jaringan diatas kita memiliki 4 buah web server dengan rincian sebagai berikut:
webtest1 dengan IP address 192.168.1.66 subnet mask 255.255.255.224 pada jaringan4
webtest2 dengan IP address 192.168.1.130 subnet mask 255.255.255.224 pada jaringan3
webtest3 dengan IP address 192.168.1.131 subnet mask 255.255.255.224 pada jaringan3
webtest4dengan IP address 192.168.1.132 subnet mask 255.255.255.224 pada jaringan3
IP Configuration :
Klik icon webtest1 – klik tab Desktop – klik IP Configuration

  Mengatur Web Server :
Klik pada tab Config – klik HTTP dan pastikan tombol service dalam keadaan on , kemudian tambahkan beberapa baris kalimat untuk mengetahui apakah koneksi ke web server telah berjalan dengan baik. Berikut ini contoh file index.html
<html>
<center><font size='+2' color='blue'>Packet Tracer 5.0</font></center>
<hr>Welcome to Packet Tracer 5.0, the best thing since..... Packet Tracer 4.0.
<p>Quick Links:
<br><a href='helloworld.html'>A small page</a>
<br><a href='copyrights.html'>Copyrights</a>
<br>selamat datang di web test saya mengunakan packet tracer</br>
<br>terimakasih telah mengunjungi blog saya</br>
</html>


 KONFIGURASI DNS
Secara sederhana fungsi DNS seperti fingsi sebuah phone book dalam handphone, jadi ketika kita akan menelpon seseorang kita hanya mencari nama orang tersebut bukan mencari nomer handphonenya. Jadi dapat diartikan bahwa DNS akan merubah nama domain menjadi sebuah IP address, hal ini akan sangat memudahkan para user. Oleh karena itu ketika kita melakukan browsing di internet kita hanya perlu memanggil nama domainnya saja misalnya,www.google.co.id, yahoo.com dan lain – lain. Berikut ini gambar setting dari IP address DNS Server dan pembuatan domain untuk web server. Untuk pengaturan IP address prinsipnya sama saja ketika kita mengatur IP address untuk PC Client dan web server.



Konfigurasi untuk PC Client dan Printer :

PRINTER
Untuk pengaturan IP addressnya sama seperti diatas. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah pengisian gateway dan DNS Server. Gateway merupakan pintu gerbang yang menghubungkan antar jaringan, maka gateway yang digunakan adalah IP address pada kartu jaringan router yang terhubung secara langsung dengan jaringan tersebut. Sedangkan untuk DNS, karena hanya ada sebuah DNS server maka diisi IP address dari DNS Server yaitu 192.168.1.2



Konfigurasi untuk PC Client
Pengaturan IP address pada jaringan 1 :
IP address yang diperbolehkan 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.31 subnetmask 255.255.255.224.
Untuk IP 192.168.1.1 telah digunakan untuk gateway (IP Fa 0/0 router 1)
Untuk IP 192.168.1.2 telah digunakan untuk DNS Server .
Jadi selain kedua IP diatas anda boleh menggunakan IP mana saja asalkan masih dalam range yang diperbolehkan.


Pengaturan IP address pada jaringan 2 :
IP address yang diperbolehkan 192.168.1.161 sampai dengan 192.168.1.190 subnetmask 255.255.255.224.
Untuk IP 192.168.1.161 telah digunakan untuk gateway (IP Fa 0/0 router 3) Jadi selain IP diatas anda boleh menggunakan IP mana saja asalkan masih dalam range yang diperbolehkan. 

Pengaturan IP address pada jaringan 3 :
IP address yang diperbolehkan 192.168.1.129 sampai dengan 192.168.1.158 subnetmask 255.255.255.224.
Untuk IP 192.168.1.129 telah digunakan untuk gateway (IP Fa 3/0 router 2)
Untuk IP 192.168.1.130 telah digunakan untuk Web Server (www.webtest2.com)
Untuk IP 192.168.1.131 telah digunakan untuk Web Server (www.webtest3.com)
Untuk IP 192.168.1.132 telah digunakan untuk Web Server (www.webtest4.com)
Jadi selain ketiga IP diatas anda boleh menggunakan IP mana saja asalkan masih dalam range yang diperbolehkan.


 


Pengaturan IP address pada jaringan 4 :
Untuk jaringan 4 kita akan mencoba untuk menggunakan option DHCP , sehingga kita tidak perlu melakukan pengaturan IP pada tiap client. Kita hanya mengatur pada sebuah server. Untuk contoh – contoh diatas kita menggunakan option static untuk pengaturan IP address. Untuk itu kita akan melakukan konfigurasi pada webtest1 yaitu sebagai berikut :
Klik pada icon webtest1 – klik tab config – klik tab DHCP
Jika Service belum aktif, maka aktifkan dengan klik on
Isi gateway dengan IP address Fa 2/0 router 2
Isi IP DNS Server
Start IP address adalah awal dari IP address yang diijinkan, isi saja dengan network address jaringan 4 yaitu 192.168.1.64
Maximum number adalah jumlah IP address yang diijinkan, karena jaringan ini hasil subnetting maka maksimal hanya 32 host.
untuk mengatur IP pada PC client hanya tinggal mememilh option DHCP maka ip akan muncul dengen otomatis

Menghubungkan Jaringan :
Setelah semua telah dikonfigurasi, maka saatnya kita menghubungkan semua device tersebut dan melakukan pengetesan jaringan. Mengenai menghubungkan device telah dijelaskan pada halaman 4. Sehingga hasilnya akan terlihat seperti dibawah ini :
1) Pertama lakukan pengetesan pada jaringan lokal saja atau network yang sama (misal, sama-sama dalam jaringan1 )
misal dari  pc1(192.168.1.5)  ping ke server dns (192.168.1.2)klo reply berarti jalan jaringan lokal nya


2) Kedua lakukan pengetesan pada PC antar jaringan beda network (PC pada jaringan 1 ping ke PC pada jaringan 2 , 3 atau 4)
3) Dengan menggunakan web browser pada PC coba browsing dengan menggunakan IP web server, jika berhasil sekarang coba dengan menggunakan nama domain.
 
pada point kedua anda pasti mengalami kegagalan, karena kita belum melakukan setting routing terhadap kedua router. Untuk setting routing kita dapat menggunakan dua cara, yaitu STATIC dan RIP
Static
Untuk jelasnya langsung saja pada contoh konfigurasi pada router 1.


Konfigurasi untuk router 2 
 Konfigurasi untuk router3
Sekarang coba anda lakukan lagi point 2. Berikut ini akan dicontohkan melakukan ping dari PC jaringan 1 dengan IP 192.168.1.5 terhadap PC pada jaringan 3 dengan IP 192.168.1.133



Dengan menggunakan option RIP maka pengaturan routing akan lebih mudah karena secara otomatis router akan mencari routingnya sendiri. Untuk RIP kita cukup memasukkan IP address dari Fast Ethernet router yang berhubungan langsung dengan router yang kita setiing. 
Berikut contohnya 
untuk router1

untuk router2
untuk router3

selesai masalah untuk point 2 ,sekarang anda dapat connect antar jaringan 

lalu untuk point 3 karena jaringan nya sudah terhubung semua maka bila anda memasukan nama domainnya saja akan muncul hasil nya ,
Contoh hasil dengan mengunakan IP webservernya

contoh mengunakan nama domain servernya





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar